Sabtu, 31 Oktober 2020

"JOKER" : DI ANTARA DUA WAJAH

 


Sinopsis Singkat

Dikisahkan seorang tokoh bernama Arthur Fleck, seorang badut pembawa papan iklan berusia 40 tahun. Hidup Arthur berada dalam kondisi yang berantakan. Fisiknya tampak normal. Ia terlahir dengan memiliki kelainan pada otak. Akibatnya, ia dapat tertawa pada saat yang tidak tepat. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen sederhana. Ia sering mengunjungi pelayanan sosial hanya sekedar untuk mendapatkan obat sekaligus melakukan konsultasi kejiwaan kepada salah seorang psikiater.

Arthur bekerja sebagai seorang badut pembawa iklan. Orang seringkali meremehkan pekerjaannya. Namun Arthur menyenangi pekerjaannya itu. Suatu ketika, para berandalan mengambil paksa papan reklame yang dibawanya. Ia berusaha meraihnya, namun ia justru diperlakukan kasar dan dipukul beramai-ramai oleh mereka. Tentu saja ia merasa kesal tapi tidak dapat melawan. Seorang temannya kemudian membekalinya dengan sebuah pistol untuk berjaga-jaga bila kejadian serupa terjadi lagi.

Pada kesempatan berikutnya, ia mengadakan pertunjukan badut di sebuah rumah sakit anak. Namun, sebuah kesalahan kecil menyebabkan ia harus kehilangan pekerjaannya itu. Selain itu, tempat pelayanan sosial yang biasa dituju untuk memperoleh obat juga telah tutup. Dalam perjalan pulang, ia dibully oleh tiga orang eksekutif muda. Ketiganya akhirnya tewas di tangan Arthur dengan pistol yang dipinjamnya itu. Arthur tidak menyadari, akibat tindakannya itu, muncul gelombang demonstrasi masyarakat dengan simbol-simbol badut melawan kaum borjuis.

Di rumah ia merasa gelisah. Kegelisahannya semakin bertambah tatkala ia menemukan sepucuk surat yang disimpan ibunya. Isi surat itu membuka tabir mengenai status dirinya sebagai “anak haram” Thomas Wayne, politikus ternama di kota itu. Thomas Wayne adalah ayah Bruce Wayne yang kelak menjadi tokoh  pelindung kota bernama Batman. Thomas Wayne akhirnya tewas di tangan para pengunjuk rasa.

Suatu ketika ia mendapat kesempatan mengisi pentas Stand Up Comedy. Namun sayang, penampilannya yang buruk membuat ia kehilangan pekerjaannya. Penampilan buruknya justru disebarluaskan oleh pembawa acara tersebut sehingga ia merasa dipermalukan.

        Cerita ini cenderung gelap dan muram dan sempat diperkirakan akan mempengaruhi psikologis penontonnya. Inilah beban moral film ini sekaligus merupakan keprihatinan moral yang hendak disampaikan kepada penonton.

Rekonstruksi Persoalan

          Rekonstruksi adalah upaya untuk menempatkan setiap bagian persoalan sesuai dengan tempat, takaran, maksud dengan mempertimbangan berbagai hal yang dapat merugikan diri sendiri. Dalam bahasa sehari-hari, orang sering mengatakan agar berpikir dengan jernih dan hati yang tenang. Maka, orang dapat memahami persoalan dengan positif.

      Tidak mudah merekonstruksi persoalan hidup sesuai dengan tempat dan porsinya. Orang diharapkan mengenali dirinya lebih  mendalam. Pengenalan diri penting untuk membawa seseorang kepada realitas hidupnya, dan belajar memahami hidupnya sekaligus mengenal dirinya

      Kemampuan untuk memahami realita kehidupannya itulah yang mengarahkan manusia kepada sikap sabar. Kesabaran hidup membantu manusia bertindak lebih terbuka dan berbesar hati. Sikap ini sekaligus mengarahkan manusia untuk melakukan tindakan perbaikan bagian-bagian dalam hidupnya. 

    Dengan kesabaran itu, orang secara tidak langsung menerima realitas kehidupan di lingkungannya. Realitas itu dapat digunakan sebagai pendorong atau motivasi untuk membuat perubahan baik cara pandang, sikap dan perilaku sehari-hari.

  Nah, sudah menonton filmnya? Semoga Anda terinspirasi dan dapat mengambil hikmah dan nilai positifnya.

                 



 


CARA PRAKTIS MENGATUR ORIENTASI HALAMAN YANG BERBEDA DALAM FILE YANG SAMA

 


Hai sobat CC, ketika mengerjakan suatu proyek tulisan entah tugas kuliah atau kantor, kita sering diminta untuk menyajikan sebuah laporan atau keterangan dengan menggunakan aplikasi Ms Word. Data yang harus disajikan biasanya berbeda-beda. Hal ini tentu menuntut pengaturan tata letak teks atau data yang fleksibel.

Nah, dalam postingan kali ini, saya akan memberikan cara untuk mengatur posisi orientasi halaman yang berbeda namun berada dalam satu file. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kita lakukan:

NAMANYA, CIKGU TERE

 


Sebutan Cikgu mengingatkan saya kepada salah satu film kartun kesukaan anak saya Upin dan Ipin. Dalam KBBI tidak ditemukan kata ‘cikgu’. Namun, dalam kamus terjemahan Melayu-Inggris, kata Cikgu memiliki arti ‘guru’.

Kali ini, Kelas Belajar Menulis Guru Blogger Indonesia ini mengundang seorang guru dan penulis sebagai narasumber berikutnya. Ia merupakan alumni peserta gelombang keempat kelas belajar menulis ini. Siapakah dia? Simak biodata dan prestasi yang dicapainya di bagian akhir tulisan ini. 

Rabu, 28 Oktober 2020

MENJADI TEACHERPRENEURSHIP, BISAKAH?

Foto: Dokumentasi Ibu Betti
Prolog

Dalam keterbatasan sebagai manusia, setiap orang telah memperoleh anugerah berupa kemampuan-kemampuan dari Sang Pencipta. Kemampuan-kemampuan itu membuat manusia dapat bertahan dalam kehidupannya. Salah satu kemampuan yang diperoleh manusia adalah akal budi. Berkat akal budi, manusia dapat mengembangkan kemampuannya untuk berbagai kepentingan dalam hidupnya. Hasil dari pengembangan akal budi manusia itu semakin menunjukkan betapa agungnya Sang Pencipta itu. 

Selasa, 27 Oktober 2020

KURAKIT RESUME-KU MENJADI BUKU

 


Prolog

Kebanyakan penulis pemula merasa bingung untuk mendokumentasikan tulisan-tulisannya. Banyak penulis berharap dapat menghasilkan karya-karya dan mengubah karya-karya yang ditulisnya itu menjadi sebuah buku. Namun, tak jarang, tulisan-tulisan itu hanya menjadi penghuni abadi database di perangkat komputernya. Sebagian justru lupa tempat ia menaruh tulisan-tulisannya tersebut. Buah-buah pikiran yang terbengkalai itu terkesan menjadi sia-sia dan tak bermanfaat. Bahkan penulis sendiri jarang sekali membuka dan membaca tulisannya sendiri. Lalu, bagaimana mengolah tulisan-tulisan menjadi sebuah buku? 

"FREEDOM WRITERS", GURU PEMBEBAS

 


Saya belum pernah melihat film ini sebelumnya. Film berjudul Freedom Writers ini bergenre edukasi dan diproduksi tahun 2007. Tatkala dosen saya menugaskan untuk mencari dan menonton film ini, sejenak saya terdiam, mencoba menebak apa yang diinginkan dosen saya tersebut. Tidak mudah menemukan film ini dalam durasi yang panjang. Kebanyakan yang tersedia di media-media berupa cuplikannya dengan durasi waktu yang singkat. Beruntung, sang dosen berkenan untuk berbagi. Kami diberi kesempatan untuk mendownload dari piringan DVD milik beliau. Ah, saya merasa penasaran untuk melihat kisahnya.

Sabtu, 24 Oktober 2020

IMPIAN MENJADI PENULIS PROFESIONAL

 

Flash Back

Beberapa puluh tahun silam, kegiatan majalah dinding (mading) merupakan aktifitas siswa di bawah naungan organisasi siswa dan sekolah. Siswa dapat menaruh potongan gambar terpilih yang bersumber dari berbagai majalah dan koran. Sosok berikut pernah melakukannya. Dia adalah adalah salah satu sumber inspirasi para penulis pemula yang hendak belajar menulis. Orang-orang biasa memanggilnya H. Encon Rahman. Kegemaran menempel majalah dan koran di mading sekolah telah membawanya kepada situasi seperti saat ini. Pada kesempatan ini, H. Encon Rahmat bersedia membagikan pengalamannya sekaligus memberikan tip-tips untuk menyemangati para penulis muda.

SIAPAKAH AKU?


Prolog

Sophie melongok ke kotak suratnya. Ia sering kali menemukan iklan produk barang untuk ibunya atau surat transaksi keuangan dari bank untuk ayahnya. Saat memilah surat-surat di tangan, mata sophie terpaku pada sebuah amplop putih tanpa nama pengirim dan perangko yang ditujukan padanya. Sophie Amundsen, 3 Clover House. Ia menemukan secarik kertas bertuliskan tangan yang terbungkus amplop. Sebuah kalimat pendek berakhir dengan tanda tanya besar tertuju kepadanya. Siapakah engkau? Sophie awalnya beberapa saat kehilangan gagasan untuk menjawab pertanyaan pengirim surat. “Siapakah aku? 

Kamis, 22 Oktober 2020

BERKARYA DI TENGAH KESIBUKAN YANG LUAR BIASA

 


Melawan Takut

Biasanya orang takut menulis karena takut salah. Setidak-tidaknya hal ini dialami beberapa penulis pemula. Ketika akan menulis, tidak perlu mempermasalahkan kaidah tulisan apakah sudah sesuai kaidah penulisan atau bahasa. Berusahalah untuk menulis hingga selesai apa saja yang ada dalam pikiran (Omjay, red.).

Rabu, 21 Oktober 2020

DAUN ITU TELAH MENGUNING

 

Gambar: Ilustrasi

Pagi itu, perahu telah membawaku merayap ke tempat yang biasa kukunjungi untuk mengais keberuntungan. Di sana aku biasa mendapat bulir-bulir kehidupan untuk nafas-nafas yang menantiku pulang. Aku tak pernah jenuh menjalaninya, meski keringat terus menetes dan tulangku gemeretak ngilu. Sebuah kesenangan rutin ketika menatap cahaya yang mengintip di timur, lalu berkejaran di antara perahu-perahu berkaki dua yang memburu di sampingku dan di depanku.

Selasa, 20 Oktober 2020

MENGUAK TABIR MIMPI, MENGURAI ASA PARA PENULIS


 

Banyak penulis mengira, pemikiran yang dituangkan dalam rangkaian kata-kata yang dibuatnya akan menjadi gundukan memori kata di lumbung tulisannya. Mereka ingin tulisannya dapat menjadi buah karya yang akan diberikan kepada generasi berikutnya. Para penulis berusaha agar tulisannya termuat dalam suatu bundling lembaran yang rapi. Namun, usaha itu seringkali tidak berjalan mulus.

Minggu, 18 Oktober 2020

HIDUP DALAM SECANGKIR KOPI

Seorang teman mengajak saya ke rumahnya pada suatu waktu. Di depan teras rumahnya yang teduh “terparkir” sebuah pohon mangga yang rindang. Basa-basi mengawali pertemuan kami ketika itu. Secangkir kopi terhidang bersama ubi goreng, sahabatnya. Begitulah dia mengandaikan dua jenis hidangan yang sering hadir bersama-sama itu. Tentu saja tak perlu mendapat tawaran untuk kedua kalinya, jemari saya menyeruput kopi itu lalu menjumput sepotong sahabatnya. Hmm… nikmat sekali.

Sabtu, 17 Oktober 2020

MENEMBUS BATAS KE DUNIA DIGITAL

 


http://gurupenggerakindonesia.com

#PGRI, #KOGTIK,  #EPSON,  #KSGN

Hantaman Pandemi Covid-19

Sulit membayangkan situasi pendidikan pada awal merebaknya pandemi Covid-19 ini. Berbagai pihak melontarkan  ragam pendapat tentang kemungkinan pelaksanaan pembelajaran. Para orangtua mulai khawatir ketika sekolah mulai ditutup dan para siswa mulai diarahkan untuk belajar dari rumah. Mereka bertanya-tanya, bagaimana nasib pendidikan anak-anaknya di tengah pandemi Covid-19.  Bahkan ada yang pesimis bahwa situasi saat itu merupakan pertanda mundurnya sistem pendidikan di Indonesia.

Jumat, 16 Oktober 2020

SKETSA PENA MR. BAMS

 


Deretan gambar dan rangkaian kata meluncur seirama guliran roda pointer di layar monitor saya. Sebuah penampilan karya yang inspiratif berusaha menggelitik imajinasi saya. Nama Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. muncul dengan deretan prestasi yang telah diukirnya di laman blog yang dikelolanya. Pria yang akrab disapa Mr Bams ini telah mengulik rasa ingin tahu saya tentangnya.

ANALISIS PERSOALAN EKOLOGIS dan PROGRAM PENDIDIKAN EKOTEOLOGI

  Oleh: Penulis


1. ANALISIS PERSOALAN EKOLOGIS

Fakta dan Kondisi Lingkungan Masyarakat

Di daerah pemukiman perkotaan (urban settlement) seperti Jakarta, umumnya sudah banyak mengalami penghijauan. Penataan wilayah pemukiman di beberapa wilayah Jakarta sudah dilakukan dengan baik. Namun, di beberapa pemukiman penduduk lainnya masih ditemukan pemukiman penduduk yang jauh dari asri dan sejuk. Pemandangan di wilayah-wilayah pemukiman tersebut terkesan gersang, kering dan polusi udara. Biasanya, kondisi pemukiman demikian tampak pada pemukiman padat yang penduduk.

HARTA KEHIDUPAN

            Tubuh mungil itu terdiam dalam kebisuan. Kehadirannya di antara dua insan membawa pesan kedamaian. Matanya terpejam bersama hembusan nafas di antara kesunyian. Ya, dia hanya makhluk lemah. Namun, dalam kelemahannya, ia mampu memberi kekuatan besar bagi orang-orang yang menjadi naungannya yang baru. Dia membawa pesan perdamaian dan spirit kehidupan bagi orang-orang kuat di sekitarnya. Anak kecil, begitu kita biasa memanggil tubuh polos itu. Anak merupakan harta kehidupan yang dititipkan Sang Ilahi kepada para pasangan. Ketika cinta berbuah, tak ada yang mampu menghalangi kehendak-Nya. Kehadirannya menyiratkan sebuah makna simbolik, sebuah kepercayaan dan tanggung jawab dari-Nya.
            Kehadiran anak tentu merupakan idaman setiap pasangan. Anak menjadi tanda adanya sebuah harapan baru berlanjutnya sebuah kehidupan. Para orangtua sering menyebutnya sebagai penerus keturunan. Tidak mudah menjadi orang tua yang memperoleh tanggung jawab besar dan mulia ini. Tanggung jawab pendidikan merupakan hal yang utama. Bukan semata-mata pendidikan secara formal, tetapi juga pendidikan moral, sosial dan spiritual. Pendidikan formal sudah menjadi hal yang lazim dilakukan sebagai sebuah kewajiban. Namun, kadang orang tua lupa bahwa anak membutuhkan pendidikan moral akan cara pandangnya pada kehidupannya. Dia membutuhkan pendidikan sosial untuk menata relasi sosial dengan lingkungannya. Pada akhirnya, ia memerlukan pendidikan spiritual agar ia tahu siapa Tuhannya, darimana ia berasal, dan siapa yang memberinya kehidupan.
            Dibalik semua tanggung jawab yang besar itu, sesungguhnya orang tua sedang menghadirkan cinta Sang Pemilik Kehidupan ini secara nyata melalui kehadiran dan tindakan mereka kepada buah cintanya. Semoga cinta-Nya kepada manusia mampu diwujudkannya pula, hingga di masa dewasanya melalui pikiran, perkataan dan perbuatannya. Amin.

 

Sebuah refleksi senja,

Christpard-Medyo, 16 Oktober 2020, 16.34 WIB

           (foto: Wijaya Kusumah)