Sabtu, 17 Oktober 2020

MENEMBUS BATAS KE DUNIA DIGITAL

 


http://gurupenggerakindonesia.com

#PGRI, #KOGTIK,  #EPSON,  #KSGN

Hantaman Pandemi Covid-19

Sulit membayangkan situasi pendidikan pada awal merebaknya pandemi Covid-19 ini. Berbagai pihak melontarkan  ragam pendapat tentang kemungkinan pelaksanaan pembelajaran. Para orangtua mulai khawatir ketika sekolah mulai ditutup dan para siswa mulai diarahkan untuk belajar dari rumah. Mereka bertanya-tanya, bagaimana nasib pendidikan anak-anaknya di tengah pandemi Covid-19.  Bahkan ada yang pesimis bahwa situasi saat itu merupakan pertanda mundurnya sistem pendidikan di Indonesia.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat semua orang harus membatasi interaksi sosialnya untuk menghambat potensi penyebaran virus Covid-19. dd

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, teknologi digital masih terasa “awam” bagi kebanyakan tenaga pendidik, siswa dan orangtua di Indonesia. Konsep pembelajaran di kelas secara tatap muka masih dipandang sebagai konsep yang ideal untuk mentransfer ilmu pengetahun dari guru kepada siswa. Meskipun dalam beberapa proses belajar, sebagian sudah menerapkan konsep belajar di luar kelas dengan dukungan sarana-sarana pembelajaran yang inovatif. Konsep pembelajaran secara daring masih terasa awam bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Banyak orang  belum memahami istilah kata ‘daring’ dan ‘luring’. Menurut KBBI, kata ‘daring’ merupakan singkatan dari ‘dalam jaringan’. Demikian halnya, istilah “luring” dalam KBBI merupakan akronim dari ‘luar jaringan’.

Ketika pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (Kompas.com, 2020), konsep pembelajaran jarak jauh mulai digulirkan. Banyak pertentangan muncul baik dari pihak orang tua, tenaga pendidik, siswa bahkan pemerhati pendidikan. Para orangtua mengeluhkan sarana yang mungkin akan digunakan dan “harus” mereka sediakan untuk memfasilitasi proses belajar anak-anak mereka. Selain itu, kemampuan untuk menggunakan perangkat-perangkat digital masih terasa awam bagi mereka.  Persoalan yang sama lebih kurang dialami pula oleh tenaga pendidik. Sarana teknologi digital masih awam digunakan dalam praktek pembelajaran di sekolah kecuali pada bidang studi tertentu. Setali tiga uang dengan para siswa, kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi dalam perangkat digital itupun menjadi hambatan terbesar. Kondisi ini tidak serta merta teratasi dengan cepat. Namun, tenaga pendidik, siswa dan orangtua  membutuhkan penyesuaian-penyesuaian di dalamnya. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan sistem pembelajaran jarak jauh secara daring. 

Pemerintah bermaksud untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada para siswa.  Selain itu, pemerintah juga hendak memastikan pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) memenuhi kebutuhan psikososial baik bagi tenaga pendidik, peserta didik dan orangtua atau wali (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SE Mendikbud: Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, 2020).

 Kesulitan ini tidak dapat di atasi oleh salah satu pihak saja karena akan memiliki dampak yang luas. Dampak yang dimaksud secara langsung dapat terjadi pada siswa sendiri kemudian para orangtua. Secara luas, dampaknya akan mengarah pada kualitas pendidikan di Indonesia dan produk lulusannya. Kesulitan dan tantangan yang dialami dunia pendidikan di masa pandemi ini harus dihadapi bersama-sama agar kesulitan itu dapat di atasi. Seluruh pihak yang terlibat dalam pelayanan pendidikan seperti sekolah, orang tua, siswa, dan pemerintah hendaknya dapat bersinergi dan saling mendukung.

 

Potensi Transformasi

Pada hakikatnya, semua manusia tercipta dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Setiap orang akan berhadapan pada hal-hal baru dalam hidupnya. Tidak terkecuali seluruh pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Selain itu, secara rohani, kita menyadari bahwa di balik setiap persoalan selalu ada hikmat dan nilai yang tersirat di dalamnya. Inilah yang mendorong semua pihak untuk menyadari diri atas semua potensi yang ada dalam dirinya. Semua pihak berusaha menemukan hal-hal positif yang mampu mendukung perubahan yang transformatif.

Secara singkat, transformasi yang dilakukan mengarah kepada proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Hal pokok yang perlu dilakukan adalah pengenalan dan penggunaan sarana dan media pembelajaran alternatif yang tentu saja akan berlangsung secara daring dari rumah. Kemudian, perlu mengadakan pembekalan secara teratur dan berkelanjutan. Pemerintah dapat memberikan fasilitas-fasilitas pelatihan yang meliputi sarana, media dan sumber daya manusia untuk menciptakan kader pelatihan baru. Selanjutnya, baik secara parsial atau paralel, para kader pelatihan dapat memberikan pelatihan kepada para orangtua dan siswa.

Melihat kondisi dan kemampuan para tenaga pendidik, siswa dan orangtua/wali yang bervariasi, maka perlu memilih secara bijak platform pembelajaran yang akan digunakan. Saat ini, teknologi informasi sudah memberikan banyak alternatif sebagai pilihan sesuai dengan kemampuan pihak-pihak yang terlibat. Secara bertahap dapat memulai dengan aplikasi yang sederhana seperti WhatsApp. Kemudian secara bertahap dapat menggunakan media Zoom atau Google Meet untuk memfasilitasi tatap muka dan Google Classroom untuk mengakomodasi pemberian bahan ajar, pengumpulan tugas dan penilaian. Masih tersedia media-media lain yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses belajar dan mengajar dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Tentu saja, tenaga pendidik perlu sekreatif mungkin menyajikan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Penyajian bahan ajar dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Salah satu pilihan yang diambil adalah pembuatan video bahan ajar. Bahan pembuatan video dapat diperoleh dari berbagai sumber dan diolah sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. Proses pembuatan video bahan ajar ini tentu saja tida terjadi begitu saja karena menyangkut hal-hal yang bersifat teknis. Dalam hal ini, kemampuan menguasai teknologi informasi digital sangat dibutuhkan seperti kemampuan merekam gambar, teknik editing dan pemahaman logika penyajian secara digital. Berkaitan dengan hal ini, pihak orangtua/wali diharapkan dapat juga menyesuaikan diri untuk menguasai teknologi yang digunakan. Meskipun demikian, orangtua tidak diharapkan memiliki kemampuan seperti penyajian bahan ajar. Sedikitnya, orangtua mampu dalam pengoperasian dan pengelolaan aplikasi belajar yang ditawarkan kepada siswa. Memang benar ungkapan yang mengatakan bahwa orangtua adalah pembelajar sekaligus pendidik yang pertama dan utama di rumah. Peran mereka sangat penting untuk membantu keberhasilan belajar siswa di rumah.

Salam Literasi!

REFERENSI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020, Agustus 7). Kemendikbud Terbitkan Kurikulum Darurat pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Retrieved from https://www.kemdikbud.go.id/: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/08/kemendikbud-terbitkan-kurikulum-darurat-pada-satuan-pendidikan-dalam-kondisi-khusus

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020, Maret 24). SE Mendikbud: Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Retrieved from Kemdikbud.go.id: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/se-mendikbud-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-covid19

Kompas.com. (2020, Maret 31). Pidato Lengkap Jokowi, dari PSBB, Listrik Gratis, hingga Keringanan Kredit. Retrieved from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2020/03/31/16271751/pidato-lengkap-jokowi-dari-psbb-listrik-gratis-hingga-keringanan-kredit?page=all

 

.

 

15 komentar:

  1. semangat untuk mengembangkan potensi pak Kris...

    BalasHapus
  2. Kereen pak ide gagasannya... srlsmat brrlomba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih supportnya ibu, sambil belajar hehe

      Hapus
  3. Tulisannya sangat apik isinya juga up to date dan kontekstual. Pasti jam terbangnya sda banyak 👍 semangat untuk berbagi 👋

    BalasHapus
  4. trimakasih supportnya ibu, ...
    saya masih newbe hehe

    BalasHapus
  5. Keren tulisannya,
    Kpn sy bisa seperti ini ya.

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. trimakasih pak Ridha, kita belajar bersama ya..

      Hapus
  7. Luar biasa.....so good...so amazing...owesome

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih ibu, masih perlu bimbingan ...🙏

      Hapus
  8. Balasan
    1. Trimakasih pak Ahsan...mhn bimbingannya 🙏

      Hapus
  9. Banyak orangtua kesulitan mengajari anak selama Covid. Mohon guru bisa mengajari orangtua juga. Kan ngga semua bisa komputer

    BalasHapus