Banyak penulis mengira, pemikiran yang dituangkan dalam rangkaian kata-kata yang dibuatnya akan menjadi gundukan memori kata di lumbung tulisannya. Mereka ingin tulisannya dapat menjadi buah karya yang akan diberikan kepada generasi berikutnya. Para penulis berusaha agar tulisannya termuat dalam suatu bundling lembaran yang rapi. Namun, usaha itu seringkali tidak berjalan mulus.
Tantangan dan hambatan mereka alami bukan saja menyangkut redaksi dan oplah yang menjadi persyaratan. Tetapi, faktor biaya sering menjadi alasan penghambat gagalnya mimpi-mimpi para penulis. Rekomendasi nama baik tak ketinggalan menjadi salah satu kunci terbitnya untaian kata-kata itu.Hari ini,
tabir penghalang itu seolah sirna dihempas oleh sebuah harapan baru. Harapan
yang tidak disangka muncul di depan mata seperti melihat cahaya matahari pagi
yang mengintip di ufuk timur. Adalah seorang insan baik hati, Haji Thamrin
Dahlan, seorang penulis, pengelola Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan. Sebuah usaha yang memiliki
komitment melaksanakan kegiatan bidang pendidikan dalam bentuk peran serta
aktif meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.
Yayasan ini memfokuskan diri untuk
menerbitkan buku dengan Lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional tanpa biaya.
Misi yang hendak dilakukan adalah membantu para menulis menerbikan buku ber
ISBN tanpa biaya, menyelenggarakan Pelatihan Menulis dan menggerakkan kegiatan
menulis melalui website YPTD terbitkanbukugratis.id.
Menurut beliau, kegiatan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari visi yang dikembangkannya dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia. Kegiatan ini dilakukannya bersama
rekan-rekannya mengingat selama ini para penulis terkendala dalam penerbitan
buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar) sedangkan naskah buku sudah tersedia. Disamping itu, berkeinginan para penulis menerbitkan
buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit tentu memerlukan biaya yang cukup besar.
Nilai-Nilai
Karya dan Motto
Lebih jauh, Haji Thamrin mengatakan nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan ini yaitu: kemuliaan, Kejujuran, Transparan, Akuntabel, Kebersamaan, Kemanusiaan, Legacy, Peduli, Literasi Indonesia. Motto yang diambil adalah TIGA PENA yaitu Penasehat, Penakawan, Penasaran.
Buku adalah Mahkota Penulis
Menurut penuturan Haji Thamrin,
gerakan menerbitkan buku ber-ISBN tanpa biaya ini dimulai ketika dua puluh orang
penulis bermusyawarah di Cooffe Tofee
Margonda, Depok, 19 Agustus 2020 silam. Sungguh merupakan hari bersejarah
ketika gerakan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari teman teman para penulis
lainnya. Para Penulis segera mensosialisasikan
Gerakan Terbitkan Buku Gratis di media
sosial melalui kompasiana.com, facebook.com
maupun di kanal jaringan internet masing
masing. Seketika tanggapan dari para
penulis yang telah mempunyai sedemikian banyak tulisan namun belum dibukukan,
cukup ramai masuk ke YPTD.
Informasi tentang penerbitan buku gratis
semakin marak ketika website YPTD yang di desain oleh sahabat beliau, Nuryadi: terbitkanbukugratis.id di launching 25
Agustus 2020. Media komunikasi antara penulis YPTD semakin intens dilakukan melalui WhatsApp
Group terbitkanbukugratis.id. Mukti
Ali merupakan penulis pertama yang bukunya diterbitkan melalui YPTD, berjudul Kenapa
Orang Arab Tidak Suka Sendok.
Program
Menerbitkan Buku
Menurut Haji Thamrin, program ini terdiri dari 3 jenis program
yang dapat dipilih, yaitu:
Program A
: Penulis telah mempunyai naskah buku segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com
Program B : YPTD
menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id
setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
Program C :
Penulis
posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian
buku diterbitkan YPTD
YPTD
menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan
Judul, Daftar Isi, cover depan
belakang Buku dan Kata Pengantar. Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD adalah:
Ukuran kertas A5, Font 12, Margin 1.5/1/1/1, Huruf Times News Roman,Spasi 1.5, Ketebalan
150 – 200 Halaman. Setelah naskah memenuhi standard baku, Admin YPTD setiap
hari Senin mengajukan permohonan Lisensi Barcode ISBN (International Standard
Book Number) ke Perpustakaan Nasional.
Setelah
Barcode ISBN di keluarkan Perpustakaan Nasional, Admin menginformasikan kepada para penulis
melalui WA Group terbitkanbukugratis agar para penulis melakukan editing atau
persiapan buku sebelum naik cetak. Admin YPTD akan menyiapkan Kata Pengantar
Penerbit, halaman judul dan nomor urut terbit serta Barcode ISBN. Penulis
memasukkan point (4) kedalam buku yang akan diterbitkan
Selanjutnya
setiap hari Rabu 2 (dua) pekan sekali Admin YPTD mencetak buku. Seluruh biaya
cetak ditanggung YPTD. Rata rata biaya
cetak buku Rp 250.000 (duaratus lima puluh ribu rupiah) per judul. Buku
dicetak di Buring Digital Print, Jalan
Magonda Raya 393 Pondok Cina Depok.
a. 2 buku
untuk Perpustakaan Nasional
b. 1 buku
untuk Penulis berikut soft copy (flash disk)
c. 1 buku
untuk Penyandang Dana
d. 1 buku
untuk YPTD
Dikatakan
pula bahwa setiap hari Rabu 2 bulan sekali YPTD menyerahkan secara langsung
Buku Buku yang telah diterbitkan ke Perpustakaan Nasional sesuai Regulasi
ISBN. Buku buku para penulis menjadi
milik dan koleksi Negara tersimpan abadi di Perpustakaan Nasional. Dalam dua pekan
sekali, YPTD minimal mencetak 10 buku sehingga target menerbitkan 200 buah buku selama satu tahun
sampai 29 Juli 2021 tercapai. Pertemuan malam
ini seolah banyak kendala dalam menulis ketika niat tidak kuat untuk berbagi.
Motto saya menulis 3 Pena yaitu Penasehat, Penakawan dan Penasaran. Menulis
untuk berbagi kebaikan. Metode yang saya
gunakan ketika menulis ialah " sekali duduk jadi" artinya jangan pernahi meninggalkan artikel
yang sedang digarap. Selesaikan kemudian posting. Posting ke soail media dan seketika tulisan memiliki Roh.
Roh itu membuktikan tulisan hidup ketika dibaca apalagi
dikomentari. Bisa jadi itulah kiat
menulis selama 10 tahun ini sehingga sudah posting 2.800 artikel. Kembali ke
niat berbagi maka inspirasi tak pernah terputus. Apalagi muara menulis itu adalah BUKU. Sejatinya Buku adalah Mahkota seorang Penulis
1.Ternyata bias menerbitkan buku tanpa biaya. Tidak ada istilah penulis pemula
(karena tidak ada pengakhir) yang ada istilah penggiat literasi.
Buku adalah Mahkota Penulis. Inilah yang
menguatkan semangat Haji Thamrin. YPTD
Turut berperan serta mengorganisir Gerakan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas
Literasi Indonesia fokus menerbitkan buku.
Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun
seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan
hilang sia sia.
Komitment Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan membantu para
penulis dari berbagai profesi untuk memiliki Buku ber Lisensi ISBN Tanpa Biaya
perlu dukungan semua pihak. Bersama kita
bisa membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui profesi masing masing.
Membaca kemudian menulis adalah
kegiatan mulia.
Menerbitkan buku muara dari menulis. Kehadiran penulis abadi sepanjang masa ketika
Bukunya menjadi aset Negara tersimpan di Perpustakaan Nasional.
Pengabdian Ikhlas Tak Perlu
Tanda Jasa Bersebab Tidak ada jasa yang paling tinggi dan layak untuk sorang
guru ketika anak didik menjadi Presiden.
(H. Thamrin Dahlan, SKM, M.Si.)
mantaaap....
BalasHapusTerima kasih sudah mengerjakan tugas resumenya dengan baik.
BalasHapusTrimakasih Omjay, akhirnya bisa selesai juga setelah menyelesaikan tugas sekolah.
HapusKeren lanjut
BalasHapustrims Cakinin 🙏🙏
HapusKeren lanjut
BalasHapusDuh bagus,semoga bisa berbagi yaaa
BalasHapuskita belajar dan maju bersama pak Jimat, salam.
HapusMantaaap... tetap semangat..ayo kita sukses bersama
BalasHapussiap bu Tini...
HapusKarya temen2 bagus2..jadi minder hehe
BalasHapusAyo Kang Didi, saya kunjungi...
HapusManta surantapp
BalasHapusmeniru bu Aam nih ...hehehe
HapusMantap. Cuma sedikit saran perbaikan sepertinya ada salah ketik 'bias' mungkin maksudnya 'bisa'. 🙏
BalasHapusBetul pak Domo, wah teliti sekali. Trimakasih dan salam pak 🙏
HapusWaah keren dan lengkap
BalasHapustrimakasih bu...semangat
HapusPaten pak lanjutkan
BalasHapustrimakasih semangatnya pak 🙏
HapusI like the opening...resumenya jg lengkap
BalasHapusTrimakasih bu Yuli
Hapusomjay adalah saksi hidup bagaimana pak haji thamrin memulai karirinya sebagai penulis hingga akhirnya mampu menrbitkan buku sendiri. Salut dengan kerja keras pak Haji Thamrin Dahlan. Semoga semakin banyak penulis yng menerbitkan bukunya. Buku adalah mahkota bagi para penulis.
BalasHapusTrimakasih Omjay yang selalu mendorong dan menyemangati. Sangat bermanfaat ...🙏
HapusTrimakasih juga Omjay sdh berkunjung ke tenda saya ... Salam.
Ini kelas khusus ya?
BalasHapus👍💪
BalasHapus