Sabtu, 07 November 2020

MEMBACA PELUANG PEMASARAN BUKU DI MASA PANDEMIK

Ada ungkapan mengatakan bahwa buku merupakan cakrawala dunia. Berbagai pengetahuan dan informasi dapat diperoleh melalui buku. Oleh karena itu, pemerintah selalu mendorong masyarakat termasuk generasi muda untuk membudayakan literasi membaca.

Gambar: Dokumentasi narasumber

Tentu saja dukungan pemerintah ini menjadi angin segar bagi 711 penerbit dalam  industri penerbitan buku. Hal ini memberi harapan di tengah menurunnya pendapatan dan terganggunya aktivitas usaha akibat pandemik Covid-19.

Pada masa pandemi ini, para perusahaan penerbit berusaha untuk mempertahankan usahanya agar  dapat bertahan hidup. Mereka membutuhkan berbagai strategi pemasaran untuk memasarkan buku-buku yang diterbitkannya. Strategi yang lebih kurang sama juga digunakan hampir semua pelaku usaha dan interpreneur bisnis.


Gambar: Dokumentasi Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 16

Banyak aspek yang mempengaruhi strategi pemasaran buku  dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang terbit dikelompokkan menjadi beberapa kategori buku antara lain: buku anak, buku bisnis, pertanian, fiksi, novel, pengembangan diri, buku pelajaran , dan lain-lain.

Penerbit akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya, kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.  Strategi  pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi faktor mikro dan makro. Faktor mikro terdiri dari unsur perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat. Faktor makro meliputi unsur demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya. Salah satu penerbit yang melakukan pemetaan seperti ini adalah Penerbit Andi Yogyakarta. Penerbit yang telah berusia 40 tahun ini telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku dalam 32 kategori.

 Pentingnya Transformasi Digital

Situasi Pandemik Covid-19 telah mengarahkan aktifitas masyarakat dunia menuju era digital. Pandemik ini secara perlahan berdampak ke berbagai sektor kehidupan termasuk dunia usaha. Para pelaku usaha mau tidak mau harus melakukan transformasi terutama dalam pemasaran produk usahanya. Strategi pemasaran yang dipilih tentu saja berupa Digital Marketing Strategy.


Gambar: Dokumentasi narasumber

Penjualan buku yang dilakukan secara online harus dilakukan secara kontinyu. Dengan cara ini, penerbit dapat menyebarkan informasi produk secara masiv kepada target pasar yang potensial. Selain itu, cara ini memberi peluang  untuk mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah dan setia. Keuntungan lain yang bisa diterima adalah penerbit dapat menjaga kesetabilan penjualan di masa sulit, menaikan penjualan dan profit, dapat membandingkan keunggulan produk sendiri dengan produk pesaing, menciptakan image atau citra produk untuk mendapatkan persepsi positif dari konsumen dan mengubah perilaku konsumen sehingga tertarik untuk membeli.

Media online yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi dan penjualan buku adalah media-media sosial yang sudah banyak digunakan seperti telepon, WhatsApp, SMS, e-mail, telegram, Facebook, Instagram, Youtube, dan lain-lain.

Penerbit Andi, Yogyakarta, melakukan strategi pemasaran buku melalui marketplace yang telah ditunjuk oleh Kemendikbud RI melalui aplikasi blanja.com, blibli.com dengan dukungan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah). Hal ini dilakukan untuk mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.

Inovasi dan elektronifikasi pada sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam rangka penguatan tata kelola keuangan pendidikan yang diatur dalam Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018.

Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Strategi pemasaran buku juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelompok, relasi atau komunitas pribadi. Biasanya, promosi melalui jaringan komunitas ini berjalan cukup efektif menggaet konsumen. Syaratnya adalah sikap proaktif dalam berkomunikasi secara interaktif.  

                                                            Gambar: Dokumentasi narasumber

Penerbit Andi melakukan kegiatan pemasaran melalui komunitasnya seperti mengadakan webinar melaui Zoom Meeting dan Youtube Live TV. Andi,  dengan mengusung tema-tema yang menarik.

Strategi Pemasaran Buku Offline

Penerbit harus berusaha menguasai pasar konsumennya. Pemetaan wilayah merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan penetrasi pasar buku. Penerbit Andi bergerak dengan mengoptimakan tenaga-tenaga pemasaran yang tersebar di 42 cabang yang dimilikinya di  seluruh Indonesia.

Cabang-cabang ini menyasar toko-toko buku yang terbagi dalam tiga jenis yaitu toko buku modern, semi modern dan tradisional. Perbedaan ketiga jenis toko buku itu terletak pada system transaksi yang dimilikinya.

Penjualan Langsung (Direct Selling)

Pemasaran buku dengan cara direct selling ini dapat dipetakan berdasarkan jenis kategori buku yang diterbitkan dengan target pasar yaitu :

a. Buku Pendidikan (buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP,   SMA, SMK).

b. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah..

c. Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Melakukan Event

Strategi lainnya dalam pemasaran buku dilakukan melalui event  seperti pameran buku, seminar, workshop, tryout, dan sebagainya.

Quotes

Dalam dunia literasi membaca dan penulis, kata-kata ini selalu menjadi penambah daya untuk menghasilkan karya. Penulis adalah pejuang. Penulis adalah pahlawan yang akan di kenang selama-lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.

 (Sumber: Agustinus Subardana, Direktur Pemasaran Penerbit Andi. Yogyakarta).



 


6 komentar: