Ada
ungkapan mengatakan bahwa buku merupakan cakrawala dunia. Berbagai pengetahuan
dan informasi dapat diperoleh melalui buku. Oleh karena itu, pemerintah selalu
mendorong masyarakat termasuk generasi muda untuk membudayakan literasi
membaca.
Tentu saja dukungan pemerintah ini menjadi angin segar bagi 711 penerbit dalam industri penerbitan buku. Hal ini memberi harapan di tengah menurunnya pendapatan dan terganggunya aktivitas usaha akibat pandemik Covid-19.
Pada masa
pandemi ini, para perusahaan penerbit berusaha untuk mempertahankan usahanya
agar dapat bertahan hidup. Mereka
membutuhkan berbagai strategi pemasaran untuk memasarkan buku-buku yang diterbitkannya. Strategi yang lebih kurang sama juga digunakan hampir semua pelaku usaha dan
interpreneur bisnis.
Banyak
aspek yang mempengaruhi strategi pemasaran buku dilihat dari jenis-jenis buku yang di
terbitkan. Jenis-jenis buku yang terbit dikelompokkan menjadi beberapa
kategori buku antara lain: buku anak, buku bisnis,
pertanian, fiksi, novel, pengembangan diri, buku pelajaran , dan lain-lain.
Penerbit akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi
jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya, kegiatan pemasaran buku
berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh
faktor yang meliputi faktor mikro dan makro. Faktor mikro terdiri dari unsur perantara,
pemasok, pesaing dan masyarakat. Faktor makro meliputi unsur demografi-ekonimi,
politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya. Salah satu penerbit yang
melakukan pemetaan seperti ini adalah Penerbit Andi Yogyakarta. Penerbit yang telah berusia 40 tahun ini telah menerbitkan buku lebih
dari 15.000 judul buku dalam 32 kategori.
Situasi Pandemik Covid-19 telah mengarahkan aktifitas masyarakat dunia menuju
era digital. Pandemik ini secara perlahan berdampak ke berbagai sektor kehidupan
termasuk dunia usaha. Para pelaku usaha mau tidak mau harus melakukan
transformasi terutama dalam pemasaran produk usahanya. Strategi pemasaran yang
dipilih tentu saja berupa Digital
Marketing Strategy.
Penjualan
buku yang dilakukan secara online harus dilakukan secara kontinyu. Dengan cara
ini, penerbit dapat menyebarkan informasi produk secara masiv kepada target
pasar yang potensial. Selain itu, cara ini memberi peluang untuk mendapatkan konsumen baru dan
mempertahankan konsumen yang sudah dan setia. Keuntungan lain yang bisa diterima
adalah penerbit dapat menjaga kesetabilan penjualan di masa sulit, menaikan
penjualan dan profit, dapat membandingkan keunggulan produk sendiri dengan produk
pesaing, menciptakan image atau citra
produk untuk mendapatkan persepsi positif dari konsumen dan mengubah perilaku konsumen
sehingga tertarik untuk membeli.
Media online yang dapat dilakukan untuk melakukan
promosi dan penjualan buku adalah media-media sosial yang sudah banyak
digunakan seperti telepon, WhatsApp, SMS,
e-mail, telegram, Facebook,
Instagram, Youtube, dan lain-lain.
Penerbit
Andi, Yogyakarta, melakukan strategi pemasaran buku melalui marketplace yang telah ditunjuk oleh
Kemendikbud RI melalui aplikasi blanja.com, blibli.com
dengan dukungan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah). Hal ini dilakukan untuk
mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah dengan menggunakan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.
Inovasi
dan elektronifikasi pada sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini sesuai
dengan kebijakan pemerintah dalam rangka penguatan tata kelola keuangan
pendidikan yang diatur dalam Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018.
Pemasaran
Buku Lewat Komunitas
Strategi
pemasaran buku juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelompok, relasi atau
komunitas pribadi. Biasanya, promosi melalui jaringan komunitas ini berjalan cukup
efektif menggaet konsumen. Syaratnya adalah sikap proaktif dalam berkomunikasi
secara interaktif.
Gambar: Dokumentasi narasumber
Penerbit
Andi melakukan kegiatan pemasaran melalui komunitasnya seperti mengadakan webinar
melaui Zoom Meeting dan Youtube Live TV. Andi, dengan mengusung tema-tema yang menarik.
Strategi Pemasaran Buku Offline
Penerbit
harus berusaha menguasai pasar konsumennya. Pemetaan wilayah merupakan langkah
awal yang harus dilakukan sebelum melakukan penetrasi pasar buku. Penerbit Andi
bergerak dengan mengoptimakan tenaga-tenaga pemasaran yang tersebar di 42
cabang yang dimilikinya di seluruh
Indonesia.
Cabang-cabang
ini menyasar toko-toko buku yang terbagi dalam tiga jenis yaitu toko buku
modern, semi modern dan tradisional. Perbedaan ketiga jenis toko buku itu
terletak pada system transaksi yang dimilikinya.
Penjualan Langsung (Direct Selling)
Pemasaran buku dengan cara direct selling ini dapat
dipetakan berdasarkan jenis kategori buku yang diterbitkan dengan
target pasar yaitu :
a. Buku Pendidikan (buku mata
pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
b. Buku Teks Perguruan Tinggi
untuk semua mata kuliah..
c. Buku Referensi untuk
jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.
Melakukan Event
Strategi
lainnya dalam pemasaran buku dilakukan melalui event seperti pameran buku, seminar, workshop,
tryout, dan sebagainya.
Quotes
Dalam dunia literasi membaca dan penulis, kata-kata ini selalu menjadi penambah daya untuk menghasilkan karya. Penulis adalah pejuang. Penulis adalah pahlawan yang akan di kenang selama-lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.
(Sumber:
Agustinus Subardana, Direktur Pemasaran Penerbit Andi. Yogyakarta).
Keren pak Chris. Tetap semangat
BalasHapusTrims pak Kainan, Salam
HapusMantap
BalasHapusLuar biasa pak Christ, sukses selalu ....
BalasHapusTrims Pak Andry, salam literasi. Sukses juga ya pak
HapusMantul 👍
BalasHapus