Salah satu upaya menggali kompetensi untuk pengembangan diri adalah dengan cara bergabung dalam satu komunitas positif seperti Grup Belajar Menulis. Bukan tanpa alasan, tentu setiap orang memiliki harapan-harapan yang ingin dicapai. Harapan-harapan itu tentu saja harus diusahakan agar menjadi nyata. Apakah harapan dapat menjadi kenyataan seperti yang diharapkan?
Menulis, Mudah atau Sulit?
Setiap orang
tentu memiliki harapan atau harapan terhadap berbagai hal yang diinginkan dalam
hidupnya. Harapan terbesar dalam menulis adalah kemampuan merangkai kata-kata
menjadi sebuah paragraf yang menarik. Bab
demi bab dapat terangkai menyatu dan menjadi sebuah buku. Contohnya, harapan seseorang
ketika mengikuti kegiatan belajar menulis. Ia ingin menghasilkan sebuah karya
berupa jejak literasi yang dapat dikenal dan dikenang sepanjang masa.
Sepintas, orang
beranggapan bahwa menulis adalah hal yang sangat mudah. Bukankah kita sudah
sering menulis sejak kecil? Jika kemampuan menulis itu disandingkan dengan
keinginan membuat karya yang bernilai bagi orang lain maka perlu
mempertimbangkan berbagai hal.
Memang, tidak
mudah mewujudkan harapan apalagi bagi penulis pemula. Setiap penulis akan
berproses dan berjuang melawan berbagai hambatan yang datang terutama dari diri
sendiri maupun dari lingkungan sekitar.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan ketika akan menulis. Menulis yang dimaksud bukan
menulis dalam pengertian sehari-hari melainkan karya tulisan. Untuk
menghasilkan karya yang baik, seorang penulis perlu memperhatikan cara memulai
sebuah tulisan, menemukan ide atau topik yang akan di tulis, menulis dengan
kata-kata yang menarik, gaya bahasa, dan penilaian tulisan yang menarik bagi
pembaca dan lain-lain.
Menulis
seringkali tidak berjalan mudah. Tantangan sering menggoda ketika akan menulis.
Tantangan yang paling sering dihadapi penulis berasal dari diri sendiri. Suasana
hati yang tidak menentu alias bad mood
seringkali menjadi penghalang keinginan untuk menulis.
Mengubah Harapan Menjadi Kenyataan
Bagaimana
merealisasikan harapan-harapan dari kegiatan menulis? Setidaknya ada dua hal yang
penting untuk diperhatikan, yaitu mindset
dan passion. Mindset adalah pola pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi
sikap dan tindakan kita. Passion
adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.
Pengalaman mewujudkan
harapan dalam menulis adalah perjuangan membangun tekad dan keyakinan yang kuat untuk mencapai tujuan.
Terkadang penulis harus berani mengambil keputusan yang cepat dan tepat sekalipun
pencapaiannya terkesan mustahil. Maka, sikap konsisten untuk mewujudkan harapan
harus selalu dipertahankan dan jangan sampai mundur.
JAMILA K. BADERAN, M.PD.
Penulis Berbakat
Pengalaman menarik diperoleh Jamila K. Baderan, M.Pd., seorang guru di Gorontalo yang menerima tantangan dari Prof. Eko untuk menulis buku dalam seminggu. Baginya, berjuta keraguan yang menyelimuti hati dan pikirannya. Tantangan menulis buku Design Thinking, Membangun Generasi Emas dengan konsep Merdeka Belajar, berhasil disusunnya dengan susah payah.
Untuk menghindari keraguannya, ia menguatkan niat dan tekan untuk menata konsistensinya setelah menerima tantangan menulis itu. Maka, ketika tulisannya diumumkan lolos tanpa revisi, ia masih merasa tidak percaya. Menurutnya, tulisan itu hanya tulisan biasa. Namun, takdir berkata lain, dan ia merasa bangga atas prestasinya itu.
Setelah melewati tantangan itu,
ia mengambil pelajaran berharga yang digunakan untuk menulis lagi. Beberapa
tips berikut, ia bagikan kepada para penulis, antara lain:
1.Tulislah apa yang ingin kita tulis.
2. Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.
3. Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan.
4. Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan
editing.
5. Menulis jangan terlalu lama.
6. Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita,
karena yang akan menilai adalah pembaca.
Karena
pengalamannya itu pula, Jamila terinpirasi untuk menulis buku keduanya yang
mengulas tentang ekspetasi untuk meraih realitas. Buku keduanya ini telah diterbitkan
pada tahun 2019.
Apa yang bisa ditulis?
Setali tiga uang dengan para
penulis lainnya, Jamila juga mengatakan hal yang sama bahwa kendala awal ketika
akan menulis adalah kesulitan mencari ide. Biasanya orang selalu kesulitan
menentukan apa yang hendak ditulisnya.
Tips yang dapat diberikannya
adalah memulai untuk menulis hal-hal kecil di sekitar kita. Contohnya tentang kegemaran
memasak atau kegiatan sehari-hari lainnya. Dapat juga menuliskan tentang
tingkah lucu anak-anak sehari-hari.
Apa saja yang terlintas dalam
pikiran dapat ditulis tanpa perlu memikirkan tata bahasa, ejaan dan lain-lain.
Setiap kalimat yang terlintas harus segera di tulis. Di handphone sudah
tersedia aplikasi catatan yang dapat digunakan untuk menulis.
Proses kreatif
yang dapat dilakukan agar menghasilkan buku tidak terlepas dari kegiatan
membaca. Jadi, menulis dan membaca ibarat dua sisi mata uang yang harus
dimiliki oleh seorang penulis. Menulis tanpa membaca akan menjadi “pincang” dan
tulisan menjadi kurang menarik.
Menghasilkan
buku dalam seminggu terdengar mustahil. Prosesnya tidak mudah, siang dan malam bisa terbalik. Untuk membantu penulisan agar menjadi mudah, susunlah judul dan buatlah
kerangka tulisan. Kemudian carilah referensi sambil menyusun paragraf demi
paragraf. Intinya, tulisan harus tuntas semua bab. Bagian akhir adalah proses editing-nya.
Kesulitan Menulis
Hal tersulit yang
dapat menghambat pemenuhan harapan menulis adalah ketika mengatakan tidak punya
hobi menulis. Biasanya orang akan mengatakan “hanya iseng" atau
ikut-ikutan. Tidak apa-apa jika kita tidak memiliki hobi. Rasa iseng pun dapat diolah dan dilatih bisa
menjadi suatu ketrampilan.
Hal yang penting diperhatikan ketika menulis
adalah kata “tuntas”. Menulislah hingga selesai, dan jangan menunda. Selain
itu, godaan untuk melihat halaman yang sudah kita ditulis. Hal itu seringkali
membuat penulis berpikir berulang kali tentang apa yang sudah ditulis sehingga
tergoda untuk mengedit berulang-ulang. Pada akhirnya, tulisan menjadi tidak selesai.
Insight
Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Harapan dalam menulis harus terus diperjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan itu. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita
(Sumber: Jamila K. Baderan, M.Pd. (Guru SDN 30 Gorantalo,
Provinsi Gorontalo. Lihat profil ingkatnya.
Cool
BalasHapus