Brand dan Branding
Kita sering mendengar istilah brand dan branding. Sepintas, kedua kata itu tampaknya sama tapi sesungguhnya memiliki perbedaan. Apa yang membedakan?
Brand
merupakan merek yang dihasilkan melalui branding. Misalnya, nama suatu blog atau instagram dengan identitas logo tertentu dan tulisan yang dominan, misalnya berwarna hijau. Warna hijau mencerminkan semangat
bertumbuh dan subur. Contoh kedua media sosial itu merupakan contoh brand yang berisi informasi seputar pendidikan
khususnya pendidikan nilai moral, sosial dan spiritual.
Baca juga: Cara Membuat Blog Pribadi
Branding
adalah suatu proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan antara brand dengan
para pembaca blog atau media sosial itu. Proses branding pada media
sosial bertujuan agar brand dapat dan mudah dikenali orang lain dengan mudah.
Hal itu sangat penting.
Ketika
orang lain mengetik nama kita di mesin pencari Google, brand kita mudah
ditemukan dan dikenali. Oleh karena itu, penampilan media sosial sosial pun
sangat mempengaruhi daya tarik suatu brand. Hal itu pula yang membuat orang
mengingat terus dan sulit melupakan.
Gambar: contoh brand dari christpard blog
Tambahan isi yang menarik dan berbobot, semakin membuat suatu brand sulit dilupakan. Oleh karena itu, performanya harus menarik dan khas dengan pemilihan warna yang disesuaikan dengan tema atau karakter media. Performa yang tampak eye catching atau menarik pandangan mata menjadi fokus pandangan ketika dilihat pertama kali.
Terkait dengan penamaan, sebaiknya, media sosial yang dimiliki memiliki kesamaan nama sehingga
orang mudah melihat dan menemukannya. Di situ pula proses branding itu terjadi.
Tantangan
Membangun Brand
Membangun sebuah brand sesungguhnya gampang-gampang susah. Tantangan mendasar adalah membuat sebuah pengertian brand yang akan dibentuk. Kemudian mendeskripsikannya dengan efektif dan tepat.
Pendefenisian brand yang efektif berupa penegasan fokus isi brand terkait sosialisasinya, fokus layanan dan target pasarnya (pembaca atau audience). Brand yang baik memiliki pembeda yang khas dengan brand lain yang dapat dilihat dari casing brand meliputi corak, warna, gaya komunikasi dan pasar viewer-nya. motif serta area pemasaran dan komunikasinya.
Brand berperan penting dalam
pemasaran blog atau tulisan. Ketepatan pada unsur-unsur brand di atas berperan
secara efektif sebagai sebuah strategi komunikasi dalam blog terlebih jika
memiliki posisi money oriented.
Langkah-langkah
Membangun Sebuah Brand
1. Menentukan
segmen pasar. Yang dimaksud dengan pasar
di sini adalah penikmat brand itu.
Mereka bisa berasal dari kelompok usia tertentu atau dari kalangan profesi
tertentu. Mereka bisa juga berasal dari hobi atau kegemaran yang sama. Untuk
memperoleh segmen pasar yang banyak, pemilik brand dapat melihat tren di masyarakat.
2. Pemilihan
nama. Brand sama seperti manusia
memerlukan nama. Nama itu menjadi identitas suatu brand. Namun, brand tidak
sekedar memiliki nama saja. Nama mengandung karakter, isi dan reputasi suatu brand.
3. Menentukan
karakter brand yang khas. Kekhasan sebuah
brand tampak pada penampilannya.
Brand harus tampil dengan unik dan menarik sehingga mudah diingat orang. Brand yang unik dan menarik dihasilkan
dari hasil survey tren di masyarakat. Hal-hal yang disukai oleh masyarakat
menjadi dasar pembuatan karakter brand
yang khas.
4. Membuat
slogan. Misi seorang penulis dan pemilik blog atau media sosial lainnya
terwakili melalui slogan yang dibuat. Orang dapat melihat berbagai aktivitas
suatu brand.
5. Performa.
Saatnya mendesign penampilan suatu brand agar menjadi menarik. Pilihan warna
dan model design dapat mempengaruhi performance suatu brand di kalangan segmen
pasar.
6. Membuat
logo. Penampilan suatu brand tidak lengkap rasanya bila tidak disertai dengan
logo atau simbol sebuah brand.
Meskipun tidak mutlak ada, namun tidak ada salahnya menciptakan sebuah logo sebagai
sebuah identitas selain nama dan performa brand
itu.
7. Advertising.
Sebuah pepatah mengatakan: “Tak kenal maka tak sayang”. Kiranya ungkapan itu
benar adanya. Orang belum tentu mengenal suatu brand tanpa adanya sosialisasi
sebuah brand. Melalui cara ini, segmen pasar diharapkan mengenali suatu brand
dan karakteristiknya. Itulah yang membuatnya bertahan lama dan dikenal banyak
orang.
Semoga
informasi ini memberi inspirasi kepada para pembaca khsusnya para penulis untuk
menciptakan dan mengembangkan brand-nya sendiri. Salam literasi.
Mantap narasinya, enak di baca. Lanjutkan!
BalasHapusTerimakasih sudah dirangkum dengan padat. Semoga kami bisa punya brend yang bisa bermanfaaf
BalasHapusParagraf dua dan tiga agak bingung saya... Brand blog dan Ig, tapi langsung nyambung brand sndiri..maaf sy rada telmi hehe
BalasHapusMantab lanjut
BalasHapus