Minggu, 20 Desember 2020

MENGELOLA BRAND SENDIRI

Brand dan Branding

Kita sering mendengar istilah brand dan branding. Sepintas, kedua kata itu tampaknya sama tapi sesungguhnya memiliki perbedaan. Apa yang membedakan? 

Brand merupakan merek yang dihasilkan melalui branding.  Misalnya, nama suatu blog atau instagram dengan identitas logo tertentu dan tulisan yang dominan, misalnya berwarna hijau. Warna hijau mencerminkan semangat bertumbuh dan subur. Contoh kedua media sosial itu merupakan contoh brand yang berisi informasi seputar pendidikan khususnya pendidikan nilai moral, sosial dan spiritual.

Baca juga: Cara Membuat Blog Pribadi 

Branding adalah suatu proses atau strategi yang dilakukan untuk membangun hubungan antara brand dengan para pembaca blog atau media sosial itu. Proses branding pada media sosial bertujuan agar brand dapat dan mudah dikenali orang lain dengan mudah. Hal itu sangat penting.

Ketika orang lain mengetik nama kita di mesin pencari Google, brand kita mudah ditemukan dan dikenali. Oleh karena itu, penampilan media sosial sosial pun sangat mempengaruhi daya tarik suatu brand. Hal itu pula yang membuat orang mengingat  terus dan sulit melupakan.


Gambar: contoh brand dari christpard blog

Tambahan isi yang menarik dan berbobot, semakin membuat suatu brand sulit dilupakan. Oleh karena itu, performanya harus menarik dan khas dengan pemilihan warna yang disesuaikan dengan tema atau karakter media. Performa yang tampak eye catching atau menarik pandangan mata menjadi fokus pandangan ketika dilihat pertama kali. 

Terkait dengan penamaan, sebaiknya, media sosial yang dimiliki memiliki kesamaan nama sehingga orang mudah melihat dan menemukannya. Di situ pula proses branding itu terjadi.

Tantangan Membangun Brand

Membangun sebuah brand sesungguhnya gampang-gampang susah.  Tantangan mendasar adalah membuat sebuah pengertian brand yang akan dibentuk. Kemudian mendeskripsikannya dengan efektif dan tepat. 

Pendefenisian  brand yang efektif berupa penegasan fokus isi brand terkait sosialisasinya, fokus layanan dan target pasarnya (pembaca atau audience).  Brand yang baik memiliki pembeda yang khas dengan brand lain yang dapat dilihat dari casing brand meliputi corak, warna, gaya komunikasi dan pasar viewer-nya. motif serta area pemasaran dan komunikasinya. 

Brand berperan penting dalam pemasaran blog atau tulisan. Ketepatan pada unsur-unsur brand di atas berperan secara efektif sebagai sebuah strategi komunikasi dalam blog terlebih jika memiliki posisi money oriented.

Langkah-langkah Membangun Sebuah Brand

1.    Menentukan segmen  pasar. Yang dimaksud dengan pasar di sini adalah penikmat brand itu. Mereka bisa berasal dari kelompok usia tertentu atau dari kalangan profesi tertentu. Mereka bisa juga berasal dari hobi atau kegemaran yang sama. Untuk memperoleh segmen pasar yang banyak, pemilik brand dapat melihat tren di masyarakat.

2.    Pemilihan nama. Brand sama seperti manusia memerlukan nama. Nama itu menjadi identitas suatu brand. Namun, brand tidak sekedar memiliki nama saja. Nama mengandung karakter, isi dan reputasi suatu brand.

3.    Menentukan karakter brand yang khas. Kekhasan sebuah brand tampak pada penampilannya. Brand harus tampil dengan unik dan menarik sehingga mudah diingat orang. Brand yang unik dan menarik dihasilkan dari hasil survey tren di masyarakat. Hal-hal yang disukai oleh masyarakat menjadi dasar pembuatan karakter brand yang khas.

4.    Membuat slogan. Misi seorang penulis dan pemilik blog atau media sosial lainnya terwakili melalui slogan yang dibuat. Orang dapat melihat berbagai aktivitas suatu brand.

5.    Performa. Saatnya mendesign penampilan suatu brand agar menjadi menarik. Pilihan warna dan model design dapat mempengaruhi performance suatu brand di kalangan segmen pasar.

6.    Membuat logo. Penampilan suatu brand tidak lengkap rasanya bila tidak disertai dengan logo atau simbol sebuah brand. Meskipun tidak mutlak ada, namun tidak ada salahnya menciptakan sebuah logo sebagai sebuah identitas selain nama dan performa brand itu.

7.    Advertising. Sebuah pepatah mengatakan: “Tak kenal maka tak sayang”. Kiranya ungkapan itu benar adanya. Orang belum tentu mengenal suatu brand tanpa adanya sosialisasi sebuah brand. Melalui cara ini, segmen pasar diharapkan mengenali suatu brand dan karakteristiknya. Itulah yang membuatnya bertahan lama dan dikenal banyak orang.

Semoga informasi ini memberi inspirasi kepada para pembaca khsusnya para penulis untuk menciptakan dan mengembangkan brand-nya sendiri. Salam literasi.

4 komentar:

  1. Mantap narasinya, enak di baca. Lanjutkan!

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah dirangkum dengan padat. Semoga kami bisa punya brend yang bisa bermanfaaf

    BalasHapus
  3. Paragraf dua dan tiga agak bingung saya... Brand blog dan Ig, tapi langsung nyambung brand sndiri..maaf sy rada telmi hehe

    BalasHapus