Setiap hari kita sudah menulis seperti membuat tulisan di media sosial dan alat komunikasi. Menulis itu menyenangkan, apalagi menulis novel atau cerpen. Terkadang orang masih merasa bahwa menulis itu berat.
Tip menulis buku
Penting untuk diperhatikan bagi penulis pemula,
jangan takut menulis. Tidak perlu risau dan khawatir tulisan itu jelek dan
tidak dibaca orang. Teruslah mencoba dan berani menulis karena suatu saat karya
itu akan menghampiri si penulis iitu sendiri. Lebih baik mencoba dan gagal
daripada tidak pernah mencoba sama sekali.
Pada dasarnya semua orang bisa menulis. Yang
membedakan hanya konsistensi dan semangat yang tinggi. Ketika sudah terbiasa menulis, sebuah detak
jam saja dapat menjadi tulisan dari sudut pandang penulis.
Bagi Ibu Salamah, penulis 34 buku dan Guru SD Negeri
2 Wonosobo, menulis buku harus menghasilkan sesuatu sehingga sering kali didasarkan
pada money oriented. Bagi penulis pemula, dapat mulai menulis buku melalui
penerbit indie.
Penulis indie mengurus semua tulisannya secara mandiri,
sedangkan penulis mayor bekerjasama dengan penerbit mayor dengan perjanjian
kerjasama.
Buku yang menarik dan menghasilkan adalah buku-buku
yang sesuai dengan tren terkini. Bagi penerbit mayor, buku yang dicari adalah
buku yang berisi tulisan menarik dan laku di pasaran. Maka, tak heran, penerbit
mayor akan bersikap selektif atas naskah-naskah tulisan yang masuk.
Pengalaman Menyusun Buku
Ibu Salamah membagikan pengalamannya dalam menyusun
langkah penyusunan bukunya,yaitu:
1. Menentukan
genre buku dengan pilihan fikisi atau non fiksi
2. Membuat tema
3. Menentukan judul
4. Menyusun layout
5. Mencari referensi
6. Mengisi layout berdasarkan referensi
Dalam menulis, penting sekali untuk menguasai gaya
menulis yang baik dan khas. Artinya, gaya penulisan itu menjadi ciri dan trade mark si penulis itu sendiri. Namun,
sebagai penulis pemula, seseorang dapat menulis kisah yang ringan-ringan dulu
seperti cerita faksi (fakta tapi fiksi). Misalnya kisah kegiatan sehari-hari
atau aktifitas rutin.
Menulis kisah romantisme seringkali lebih mudah
karena dapat bersumber dari pengalaman pribadi. Yang perlu diperhatikan adalah
alur cerita yang menarik dan bahasa yang digunakan lebih menarik. Semua itu
akan menguncang pembaca untuk membacanya. Pemilihan judul juga harus tepat agar
pembaca merasa tertarik untuk membaca tulisan kita lebih dalam.()
Sumber:
Salamah, Guru SD Negeri 2 Wonosobo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar