Minggu, 13 Desember 2020

MENULIS ITU MENYENANGKAN

 


Setiap hari kita sudah menulis seperti membuat tulisan di media sosial dan alat komunikasi. Menulis itu menyenangkan, apalagi menulis novel atau cerpen. Terkadang orang masih merasa bahwa menulis itu berat.

Tip menulis buku

Penting untuk diperhatikan bagi penulis pemula, jangan takut menulis. Tidak perlu risau dan khawatir tulisan itu jelek dan tidak dibaca orang. Teruslah mencoba dan berani menulis karena suatu saat karya itu akan menghampiri si penulis iitu sendiri. Lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

Pada dasarnya semua orang bisa menulis. Yang membedakan hanya konsistensi dan semangat yang tinggi.  Ketika sudah terbiasa menulis, sebuah detak jam saja dapat menjadi tulisan dari sudut pandang penulis.

Bagi Ibu Salamah, penulis 34 buku dan Guru SD Negeri 2 Wonosobo, menulis buku harus menghasilkan sesuatu sehingga sering kali didasarkan pada money oriented. Bagi penulis pemula, dapat mulai menulis buku melalui penerbit indie.

Penulis indie mengurus semua tulisannya secara mandiri, sedangkan penulis mayor bekerjasama dengan penerbit mayor dengan perjanjian kerjasama.

Buku yang menarik dan menghasilkan adalah buku-buku yang sesuai dengan tren terkini. Bagi penerbit mayor, buku yang dicari adalah buku yang berisi tulisan menarik dan laku di pasaran. Maka, tak heran, penerbit mayor akan bersikap selektif atas naskah-naskah tulisan yang masuk.

 

Pengalaman Menyusun Buku

Ibu Salamah membagikan pengalamannya dalam menyusun langkah penyusunan bukunya,yaitu:

1.    Menentukan genre buku dengan pilihan fikisi atau non fiksi

2.    Membuat tema

3.    Menentukan judul

4.    Menyusun layout

5.    Mencari referensi

6.    Mengisi layout berdasarkan referensi

Dalam menulis, penting sekali untuk menguasai gaya menulis yang baik dan khas. Artinya, gaya penulisan itu menjadi ciri dan trade mark si penulis itu sendiri. Namun, sebagai penulis pemula, seseorang dapat menulis kisah yang ringan-ringan dulu seperti cerita faksi (fakta tapi fiksi). Misalnya kisah kegiatan sehari-hari atau aktifitas rutin.

Menulis kisah romantisme seringkali lebih mudah karena dapat bersumber dari pengalaman pribadi. Yang perlu diperhatikan adalah alur cerita yang menarik dan bahasa yang digunakan lebih menarik. Semua itu akan menguncang pembaca untuk membacanya. Pemilihan judul juga harus tepat agar pembaca merasa tertarik untuk membaca tulisan kita lebih dalam.()

 

Sumber: Salamah, Guru SD Negeri 2 Wonosobo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar