Para
pembaca tentu pernah membuat paling tidak sebuah karya ilmiah, minimal skripsi. Ketika ujian skripsi selesai
dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi telah terjilid rapi, maka
skripsi hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus bersama tesis, disertasi,
laporan penelitian,,dan lain-lain. Mungkin beberapa mahasiswa tingkat akhir
masih tertarik untuk membacanya, sekedar mencari referensi untuk tema yang
sama.
Namun,
pembaca setia skripsi masih terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi
yang dihimpun di dalamnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun
sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet
dengan mudah. Kendala jaringan masih menjadi masalah utama. Jika sudah demikian,
harus dicarikan alternatif atau solusi agar jendela ilmu ini dapat dinikmati
tidak hanya satu dua kalangan, tetapi banyak kalangan.
Nah, ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah nya menjadi buku.
Konsep
Dasar Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang disusun secara terstruktur
dan sistematis sesuai
dengan konsep ilmu pengetahuan. Penulisan
sebuah karya ilmiah
sedikitnya memiliki kriteria:
1.
menggunakan
bahasa tulis sebagai media,
2.
membahas
konsep ilmu pengetahuan,
3.
disusun
secara sistematis,
4.
dituangkan
dengan menggunakan bahasa yang benar.
Tulisan karya ilmiah yang baik tampak dalam hasil tulisan yang memiliki
ciri-ciri:
1.
objektif,
artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif terhadap objek
tersebut,
2.
faktual,
artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
3.
bermetode
artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu, cermat dan jujur artinya
mengangkat hal yang sebenarnya.
4.
Karya
tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan
pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut.
5.
Karya
ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara
praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik.
Berdasarkan ciri-ciri
tersebut, maka karangan kelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.
karangan ilmiah
b.
karangan semi-ilmiah
c.
karangan non ilmiah
Jenis-Jenis
Karangan
1. Karangan
Ilmiah
Karangan
ilmiah mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pembaca karena sudah pernah
membaca atau bahkan sudah pernah membuatnya. Karya tulis ilmiah biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang menarik
agar mudah dimengerti oleh pembacanya namun tetap mempertahankan kebenaran ilmiah
atau objektifitas. Tulisan karya ilmiah meliputi tulisan-tulisan
seperti kajian pustaka, skripsi untuk S1, tesis untuk S2, disertasi untuk S3,
naskah seminar, laporan penelitian (PTK, eksperimen, RND, kualitatif,
komparasi, dan lain-lain), best practice,
dan sebagainya.
a. Naskah
seminar adalah karya ilmiah yang berisi tentang uraian suatu topik permasalahan
yang disampaikan dalam forum seminar.
b. Kajian
pustaka merupakan kajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh
para penulis terdahulu. Biasanya, untuk menelaah tulisan ini dan dasar
argumentasi dilakukannya penelitian, dibuat suatu perbandingan pada beberapa teori
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c. Laporan penelitian merupakan karya ilmiah yang disusun untuk menyajikan atau
melaporkan suatu hasil penelitian.
d. Jurnal
penelitian adalah suatu karya atau tulisan ilmiah yang memuat hasil penelitian
dan resensi buku. Sebuah jurnal yang akan dijadikan sebagai referensi dalam
penulisan buku biasanya memiliki kode bertuliskan ISSN yang menunjukkan bahwa jurnal
tersebut resmi dan kredibel. Saat ini, terdapat banyak artikel ilmiah berupa jurnal
yang bebas.
e. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas
permasalahan dalam bidang tertentu
untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata 1.
f. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
resmi dan difokuskan pada pengujian suatu teori yang sudah sebelumnya dalam
satu disiplin ilmu tertentu.
Tesis merupakan tulisan yang dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana
Strata 2.
g. Disertasi merupakan karya ilmiah
yang memiliki karakteristik: (1) berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin
ilmu tertentu, (2) berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (3) berisi
pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan. Disertasi
merupakan tulisan yang dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata 3.
h. Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang
disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah
dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja,
misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium). Sistematika dan teknik penulis kertas kerja biasanya akan sangat bergantung pada lembaga
terkait.
2.
Karangan Semi Ilmiah
Sebuah karya tulis semi ilmiah merupakan karya
tulis yang tidak memiliki sebagian ciri karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, meskipun karya ini ditulis
berdasarkan fakta, namun kriteria penulisannya tidak sesuai kaidah-kaidah
penulisan ilmiah. Contoh tulisan yang termasuk karya tulis semi-ilmiah adalah artikel
di media cetak, opini, reportase, editorial, feature,dan reportase.
3.
Karangan Non Ilmiah
Karangan
jenis ini sama sekali tidak menunjukkan ciri karya ilmiah. biasanya sering kita sebut sebagai karangan
fiksi. Metode penulisannya tidak mengikuti kaidah keilmiahan dan beberapa unsur
di dalamnya tidak ada dalam karya ilmiah meskipun isinya merupakan sebuah kisah
nyata.
Yang
tergolong dalam tulisan non ilmiah adalah novel, cerpen, puisi, pantun,
pentigraf, anekdot, opini, dongeng, hikayat, roman, dan naskah drama.
Dalam penulisan sebuah
karya tulis, terdapat beberapa tahapan yang dilalui, yaitu:
a.
tahapan
penulisan:
b.
tahap persiapan:
c.
pemilihan topik (dikuasai, baru,
menarik, bermanfaat)
d.
pembatasan topik
e.
pengumpulan pustaka
f.
penentuan tujuan dan maksud
g.
penyusunan kerangka
h.
tahap pengumpulan data
i.
tahap analisis data
j.
tahap penyusunan draf laporan
k.
tahap perbaikan dan pengeditan
l.
tahap pelaporan
Bahasa
Karya Ilmiah
Bahasa
yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah adalah bahasa yang baku
denotatif, berkomunikasi
dengan pikiran bukan perasaan, kohesif, koheren, mengutamakan kalimat pasif, konsisten,
logis, efektif, kuantitatif.
Semua jenis karangan
ilmiah memiliki format penulisan yang sama, yaitu terdiri dari:
a. Bab
1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat
penelitian. Biasanya ditambah dengan batasan masalah atau spesifikasi produk.
b. Bab
2 Tinjauan Pustaka
c. Bab
3 Metode Penelitian
d. Bab
4 Hasil Dan Pembahasan
e. Bab
5 Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.
Kelima
format penulisan inilah yang nantinya kita akan diubah dan disesuaikan
berdasarkan pedoman pembuatan buku.
Tantangan Penulisan
Karya Ilmiah
Tak
jarang, kendala yang dihadapi adalah menemukan bahan setelah mendapat tema. Meskipun
sdh membaca beberapa sumber, dirasa msh kurang. Hal ini dapat diatasi dengan menggali
materi lebih dalam dari berbagai sumber terpercaya. Semakin banyak membaca maka
akan semakin kaya referensi.
Alangkah
baiknya jika kita membuat buku, referensi tidak hanya dari materi
webinar/seminar/ pelatihan. Sumber-sumber lain dengan tema sejenis seperti dari
e book, jurnal online yang memiliki kode ISSN, artikel di media cetak, atau blog
resmi. Untuk mencari jurnal gratis di internet, pembaca dapat mengetikkan
keyword yang ingin dicari, lalu ditambahkan dengan kata PDF.
Misal
saya ingin mencari tentang media interaktif, berarti cara mencari nya adalah: media
interaktif + pdf ( untuk jurnal Indonesia) atau interactive media + pdf (untuk jurnal internasional). Nanti akan
muncul banyak pilihan jurnal, sesuai dengan tema yang yang dicari.
Perbedaan
Mendasar Best Practise dengan PTK:
Best practice
adalah karya atau praktek pembelajaran terbaik kita yang kita share dalam bentuk
tulisan. Biasanya best practice
dibuat dari pemilihan sekian banyak hasil penelitian yang kita lakukan lalu
dipilih yang terbaik.
Sedangkan
PTK merupakan penelitian tindakan kelas. Jadi, bila ada permasalahan dalam
pembelajaran di sebuah kelas, diberikan solusinya dan penerapannya dalam
beberapa siklus. Setiap siklus dievaluasi untuk dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya hingga mendapatkan hasil sesuai tujuan penelitian.
Perbedaan
kedua macam tulisan ini bila dituangkan menjadi buku adalah :
Secara
umum langkah yang dilakukan sama, hanya saja lebih mudah menuangkan best
practice versi buku dibandingkan PTK versi buku.
Plagiasi
Tdak
menutup kemungkinan tindakan plagiasi akan terjadi karena setiap karya ilmiah cenderung
melihat referensi buku sumber. Ketika membuat buku hasil dari seminar, biasanya
bahan narasumber juga mengutip dari sumber lainnya. Nah, ketika akan membuat
bukunya, wajib menyebutkan sumbernya yaitu pematerinya untuk menghindari plagiarisme.
Biasanya
bahan atau materi seminar, sudah berupa inti atau poin penting dan tidak
dituliskan secara lengkap seperti sumber aslinya. Berikut ini terdapat beberapa
contoh jurnal yang dapat dilihat sebagai bahan materi, yaitu:
1.
http://e-resources.perpusnas.go.id/
2.
http://id.portalgaruda.org/
3.
http://www.jurnal.lipi.go.id/
4. https://doaj.org/
5.
http://scholar.google.com/
6.
http://citeseer.ist.psu.edu/
7.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
8. http://www.biomedcentral.com/
9.
http://economics-ejournal.org/
10.
http://iosrjournals.org/
11.
http://firstmonday.org/
12.
http://www.sersc.org/journals/IJUNESST/
13. https://ijern.com/
14. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/edukasi
15. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne
berbayar karena sudah sinta 2
Bersambung ke bagian 2: Kiat Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Gambar: : https://blog.typoonline.com/
Bermanfaat
BalasHapus