Minggu, 21 Februari 2021

PENGENALAN KARYA ILMIAH - Bagian 1

Para pembaca tentu pernah membuat paling tidak sebuah karya ilmiah,  minimal skripsi. Ketika ujian skripsi selesai dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi telah terjilid rapi, maka skripsi hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus bersama tesis, disertasi, laporan penelitian,,dan lain-lain. Mungkin beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar mencari referensi untuk tema yang sama.

Namun, pembaca setia skripsi masih terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah. Kendala jaringan masih menjadi masalah utama. Jika sudah demikian, harus dicarikan alternatif atau solusi agar jendela ilmu ini dapat dinikmati tidak hanya satu dua kalangan, tetapi banyak kalangan.

Nah, ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah nya menjadi buku.

Konsep Dasar Karya Ilmiah

Gambar Ilustrasi 

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang disusun secara terstruktur dan sistematis sesuai dengan konsep ilmu pengetahuan. Penulisan sebuah karya ilmiah sedikitnya memiliki kriteria:

1.    menggunakan bahasa tulis sebagai media,

2.    membahas konsep ilmu pengetahuan,

3.    disusun secara sistematis,

4.    dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

Tulisan karya ilmiah yang baik tampak dalam hasil tulisan yang memiliki ciri-ciri:

1.    objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif terhadap objek tersebut,

2.    faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,

3.    bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu, cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.

4.    Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut.

5.    Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka karangan kelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

a.    karangan ilmiah

b.    karangan semi-ilmiah

c.    karangan non ilmiah

Jenis-Jenis Karangan

1.    Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pembaca karena sudah pernah membaca atau bahkan sudah pernah membuatnya. Karya tulis ilmiah biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang menarik agar mudah dimengerti oleh pembacanya namun tetap mempertahankan kebenaran ilmiah atau objektifitas. Tulisan karya ilmiah meliputi tulisan-tulisan seperti kajian pustaka, skripsi untuk S1, tesis untuk S2, disertasi untuk S3, naskah seminar, laporan penelitian (PTK, eksperimen, RND, kualitatif, komparasi, dan lain-lain), best practice, dan sebagainya.

a.    Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi tentang uraian suatu topik permasalahan yang disampaikan dalam forum seminar.

b.    Kajian pustaka merupakan kajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para penulis terdahulu. Biasanya, untuk menelaah tulisan ini dan dasar argumentasi dilakukannya penelitian, dibuat suatu perbandingan pada beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

c.    Laporan penelitian merupakan karya ilmiah yang disusun untuk menyajikan atau melaporkan suatu hasil penelitian.

d.   Jurnal penelitian adalah suatu karya atau tulisan ilmiah yang memuat hasil penelitian dan resensi buku. Sebuah jurnal yang akan dijadikan sebagai referensi dalam penulisan buku biasanya memiliki kode bertuliskan ISSN yang menunjukkan bahwa jurnal tersebut resmi dan kredibel. Saat ini, terdapat banyak artikel ilmiah berupa jurnal yang bebas.

e.    Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan  dalam bidang tertentu untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata 1.

f.     Tesis adalah karya tulis ilmiah yang resmi dan difokuskan pada pengujian suatu teori yang sudah sebelumnya dalam satu disiplin ilmu tertentu. Tesis merupakan tulisan yang dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata 2.

g.    Disertasi merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (1) berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (2) berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (3)  berisi pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan. Disertasi merupakan tulisan yang dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata 3.

h.    Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja, misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium). Sistematika dan teknik penulis kertas kerja biasanya akan  sangat bergantung pada lembaga terkait.

 

2. Karangan Semi Ilmiah

 Sebuah karya tulis semi ilmiah merupakan karya tulis yang tidak memiliki sebagian ciri karya tulis ilmiah.  Oleh karena itu, meskipun karya ini ditulis berdasarkan fakta, namun kriteria penulisannya tidak sesuai kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Contoh tulisan yang termasuk karya tulis semi-ilmiah adalah artikel di media cetak, opini, reportase, editorial, feature,dan reportase.

 

3. Karangan Non Ilmiah

Karangan jenis ini sama sekali tidak menunjukkan ciri karya ilmiah.  biasanya sering kita sebut sebagai karangan fiksi. Metode penulisannya tidak mengikuti kaidah keilmiahan dan beberapa unsur di dalamnya tidak ada dalam karya ilmiah meskipun isinya merupakan sebuah kisah nyata.

Yang tergolong dalam tulisan non ilmiah adalah novel, cerpen, puisi, pantun, pentigraf, anekdot, opini, dongeng, hikayat, roman, dan naskah drama.

 

Dalam penulisan sebuah karya tulis, terdapat beberapa tahapan yang dilalui, yaitu:

a.     tahapan penulisan:

b.    tahap persiapan:

c.    pemilihan topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)

d.   pembatasan topik

e.    pengumpulan pustaka

f.     penentuan tujuan dan maksud

g.    penyusunan kerangka

h.    tahap pengumpulan data

i.      tahap analisis data

j.      tahap penyusunan draf laporan

k.    tahap perbaikan dan pengeditan

l.      tahap pelaporan

 

Bahasa Karya Ilmiah

Bahasa yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah  adalah bahasa yang baku

denotatif, berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan, kohesif, koheren, mengutamakan kalimat pasif, konsisten, logis, efektif, kuantitatif.

Semua jenis karangan ilmiah memiliki format penulisan yang sama, yaitu terdiri dari:

a.    Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Biasanya ditambah dengan batasan masalah atau spesifikasi produk.

b.    Bab 2 Tinjauan Pustaka

c.    Bab 3 Metode Penelitian

d.   Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

e.    Bab 5 Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

Kelima format penulisan inilah yang nantinya kita akan diubah dan disesuaikan berdasarkan pedoman pembuatan buku.

Tantangan Penulisan Karya Ilmiah

Tak jarang, kendala yang dihadapi adalah menemukan bahan setelah mendapat tema. Meskipun sdh membaca beberapa sumber, dirasa msh kurang. Hal ini dapat diatasi dengan menggali materi lebih dalam dari berbagai sumber terpercaya. Semakin banyak membaca maka akan semakin kaya referensi.

Alangkah baiknya jika kita membuat buku, referensi tidak hanya dari materi webinar/seminar/ pelatihan. Sumber-sumber lain dengan tema sejenis seperti dari e book, jurnal online yang memiliki kode ISSN, artikel di media cetak, atau blog resmi. Untuk mencari jurnal gratis di internet, pembaca dapat mengetikkan keyword yang ingin dicari, lalu ditambahkan dengan kata PDF.

Misal saya ingin mencari tentang media interaktif, berarti cara mencari nya adalah: media interaktif + pdf ( untuk jurnal Indonesia) atau interactive media + pdf (untuk jurnal internasional). Nanti akan muncul banyak pilihan jurnal, sesuai dengan tema yang yang dicari.

 

Perbedaan Mendasar Best Practise dengan PTK:

Best practice adalah karya atau praktek pembelajaran terbaik kita yang kita share dalam bentuk tulisan. Biasanya best practice dibuat dari pemilihan sekian banyak hasil penelitian yang kita lakukan lalu dipilih yang terbaik.

Sedangkan PTK merupakan penelitian tindakan kelas. Jadi, bila ada permasalahan dalam pembelajaran di sebuah kelas, diberikan solusinya dan penerapannya dalam beberapa siklus. Setiap siklus dievaluasi untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya hingga mendapatkan hasil sesuai tujuan penelitian.

 

Perbedaan kedua macam tulisan ini bila dituangkan menjadi buku adalah :

Secara umum langkah yang dilakukan sama, hanya saja lebih mudah menuangkan best practice versi buku dibandingkan PTK versi buku.

 

Plagiasi

Tdak menutup kemungkinan tindakan plagiasi akan terjadi karena setiap karya ilmiah cenderung melihat referensi buku sumber. Ketika membuat buku hasil dari seminar, biasanya bahan narasumber juga mengutip dari sumber lainnya. Nah, ketika akan membuat bukunya, wajib menyebutkan sumbernya yaitu pematerinya untuk menghindari plagiarisme.

Biasanya bahan atau materi seminar, sudah berupa inti atau poin penting dan tidak dituliskan secara lengkap seperti sumber aslinya. Berikut ini terdapat beberapa contoh jurnal yang dapat dilihat sebagai bahan materi, yaitu:

1. http://e-resources.perpusnas.go.id/

2. http://id.portalgaruda.org/

3. http://www.jurnal.lipi.go.id/

4. https://doaj.org/

5. http://scholar.google.com/

6. http://citeseer.ist.psu.edu/

7. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/

8. http://www.biomedcentral.com/

9. http://economics-ejournal.org/

10. http://iosrjournals.org/

11. http://firstmonday.org/

12. http://www.sersc.org/journals/IJUNESST/

13. https://ijern.com/

14. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/edukasi

15. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne berbayar karena sudah sinta 2

Bersambung ke bagian 2: Kiat Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Sumber: Noralia Purwa Yunita, M. Pd.

Gambar: : https://blog.typoonline.com/

1 komentar: