Saya tertegun membaca judul berita pada sebuah media online nasional yang berjudul : “Tak Kalah dari Pesepak Bola, Pedagang Krupuk di Jakarta Pun Ada Transfer Jual Beli, Harganya sampai Rp 90 Juta.” Ya, membaca berita ini, saya menangkap pesan bahwa informasi ini bukan soal bisnis atau usaha semata. Tapi soal kemudahan dan budaya baru masyarakat di era globalisasi.
Siapa menyangka pada
situasi seperti saat ini yang sangat jauh berbeda dibandingkan kondisi
bertahun-tahun silam, orang akan bertransaksi di dunia maya. Dahulu, metode
pembayaran dengan cara transfer merupakan metode pembayaran yang berkelas
karena dilakukan oleh para pebisnis besar. Sebagian besar transaksi keuangan di
masyarakat masih menggunakan uang tunai.
Kini, zaman telah
berubah. Situasi di masyarakat terus berkembang. Inovasi terus dilakukan untuk
mempermudah aktivitas masyarakat. Berkat dukungan perkembangan teknologi
informasi, berbagai inovasi pun dikembangkan.
Di era globalisasi seperti sekarang, transaksi
antar orang per orang sudah sedemikian mudah. Pembayaran tidak perlu dilakukan
dengan uang tunai. Hampir semua aktivitas pembayaran dilakukan secara digital.
Kita dapat melihat contohnya seperti pembayaran: pesanan makanan, pesanan alat
transportasi daring, biaya pendidikan, pembelanjaan dan sebagainya.
Banyak orang telah
merasakan manfaat bertransaksi secara digital antara lain:
Mudah, karena tidak
perlu repot membawa sejumlah uang kemana-mana. Cukup dengan sebuah aplikasi
pada smartphone, semua kendali ada pada genggaman tangan. Selain itu, aplikasi
yang digunakan juga dapat dipelajari dengan mudah.
Simpel, karena tidak memerlukan proses yang
berbelit-belit dan tidak memerlukan banyak administrasi sebagai lampiran.
Cepat, karena waktu yang
lama untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Cukup mengetahui proses transaksi,
nomor rekening tujuan dan jumlah uang yang ditransaksikan.
Meskipun berbagai
kemudahan telah dirasakan, masyarakat tetap dihimbau untuk tetap waspada
terhadap berbagai bentuk kejahatan digital yang dapat muncul. Kewaspadaan dan
kehati-hatian tetap menjadi prioritas dalam bertransaksi agar tidak menimbulkan
kerugian.
Masyarakat diharapkan
tidak mudah percaya dengan berbagai tawaran yang meminta untuk mentransfer
sejumlah uang dengan berbagai alasan. Pastikan partner transaksi Anda adalah
orang yang tepat agar tidak salah tujuan.
Nah, tetap waspada dan
hati-hati ya . ***
Sumber Gambar: Tangkapan
layar pada
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/05/06160041/tak-kalah-dari-pesepak-bola-pedagang-krupuk-di-jakarta-pun-ada-transfer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar