Pengertian Stres Dan Sres Kerja
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai orang yang mengalami stres. Stres tersebut tidak hanya dalam kehidupan sosial ekonominya saja tetapi juga dalam bekerja. Pekerjaan yang terlalu sulit serta keadaan sekitar yang penat juga akan dapat menyebabkan sters dalam bekerja.
Banyak orang yang tidak menyadari gejala timbulnya stres tersebut dalam kehidupannya padahal apabila kita mengetahui lebih awal mengenai gejala stres tersebut kita dapat mencegahnya. Apa sih stres itu?
Para ahli memiliki pendapat berbeda-beda tentang stres. Menurut Charles D, Spielberger
(dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan bahwa
stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau
suatu stimulus yang secara obyektif adalah
berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau
gangguan yang tidak menyenangkan
yang berasal dari luar diri seseorang.
Gibson et al (dalam
Yulianti, 2000:9) mengemukakan bahwa stress kerja dikonseptualisasi dari
beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respon dan
stres sebagai stimulus-respon. Stres sebagai stimulus merupakan pendekatan yang
menitikberatkan pada lingkungan. Definisi stimulus memandang stres sebagai
suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan tanggapan terhadap
stresor. Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi
antara stimulus lingkungan dengan respon individu. Pendekatan stimulus-respon
mendefinisikan stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara stimulus
lingkungan dengan respon individu. Stres dipandang tidak sekedar sebuah
stimulus atau respon, melainkan stres merupakan hasil interaksi unik antara
kondisi stimulus lingkungan dan kecenderungan individu untuk memberikan
tanggapan.
Menurut Siagian (2012)
menyatakan bahwa stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh
terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Stres yang tidak
diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidak mampuan seseorang untuk
berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam arti lingkungan pekerjaan
maupun lingkungan luar pekerjaan. Suwanto dan Priansa (2011) menyatakan bahwa
stres kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor
ditempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi
fisiologis, dan perilaku. Stres kerja akan muncul apabila terdapat kesenjangan
antara kemampuan individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaanya
Luthans (dalam
Yulianti, 2000:10) mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam
menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses
psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan Hngkungan, situasi atau peristiwa
yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang, Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan
dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda.
Masalah stres kerja
di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai
timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Akibat adanya stres kerja
tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis,
peningkatan ketegangan pada emosi, proses berpikir, dan kondisi fisik individu.
Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa
gejala stres yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka,
seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil,
sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan alam
masalah tidur.
Di kalangan para
pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat dan kesamaan persepsi tentang batasan stres.
Baron & Greenberg (dalam Margiati, 1999:71), mendefinisikan stres sebagai
reaksi-reaksi emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan
individu mendapat halangan dan tidak bisa mengatasinya. Aamodt (dalam Margiati,
1999:71) memandangnya sebagai respon adaptif yang merupakan karakteristik
individual dan konsekuensi dan tindakan ekstcrnai, situasi atau peristiwa yang
terjadi baik secara fisik maupun psikologis.
Berbeda dengan pakar
di atas, Landy (dalam Margiati, 1999:71) memahaminya sebagai ketidakseimbangan
keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi pcnting
bagi dirinya. Robbins memberikan definisi stres sebagai suatu kondisi dinamis
di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan dan hasil
yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan (Robbins dafam
Dwiyanti, 2001:75).
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja adalah dikarenakan adanya
ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan
karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi
pekerjaan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar